Pemuda Jatikampir Semangat Belajar Terbang Jawa Demi Lestarikan Budaya



Pemuda Jatikampir Semangat Belajar Terbang Jawa Demi Lestarikan Budaya

Jatikampir, Jawa Tengah – Seiring dengan arus modernisasi yang terus berkembang, banyak nilai budaya lokal yang mulai tergerus zaman. Namun, di tengah perubahan tersebut, para pemuda dari Pedukuhan Jatikampir justru menunjukkan komitmen luar biasa dalam menjaga dan melestarikan salah satu warisan budaya khas Jawa: *Terbang Jawa*.

Terbang Jawa merupakan seni musik tradisional yang dimainkan dengan alat musik rebana, dan biasanya digunakan dalam kegiatan keagamaan serta acara tradisional. Musik ini dikenal dengan irama yang dinamis, vokal berbalas, dan sarat makna spiritual. Meskipun seni ini dulunya hanya dimainkan oleh kalangan tertentu, kini para pemuda Jatikampir menunjukkan ketertarikannya dan secara aktif mempelajarinya.


Belajar dari Para Sesepuh

Kegiatan belajar Terbang Jawa ini bermula dari inisiatif kelompok pemuda Pedukuhan yang tergabung dalam "Sanggar Baca Klipah Jatikampir" yang dibentuk dan dibina Ustad Yaskur. Mereka merasa prihatin karena seni tradisional ini mulai jarang dipentaskan, bahkan nyaris dilupakan generasi muda.

“Dulu waktu kecil saya sering dengar bunyi terbang di langgar atau di acara hajatan. Tapi sekarang sudah jarang. Maka dari itu kami ingin belajar langsung dari para sesepuh yang masih menguasainya,” ujar Slamet ( Mas Slem) & Mas Ali, salah satu pemuda penggerak kegiatan ini.

Setiap malam Minggu, puluhan pemuda berkumpul di Musholla atau rumah tokoh adat untuk berlatih. Mereka belajar tidak hanya cara menabuh rebana, tetapi juga menghafal syair-syair tradisional berbahasa Jawa dan Arab yang sarat nilai moral dan religi.


Dukungan dari Warga dan Ulama Setempat

Kegiatan ini pun mendapat sambutan hangat dari warga dan tokoh masyarakat. Banyak orang tua yang merasa bangga karena anak-anak muda di Pedukuhannya masih memiliki kepedulian terhadap budaya leluhur. Pemerintah Pedukuhan pun ikut mendukung dengan memberikan bantuan berupa alat musik rebana tambahan dan fasilitas latihan.

“Kami dari Tokoh Masyarakat Pedukuhan sangat mendukung. Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, ini juga menghindarkan anak-anak muda dari kegiatan negatif,” ujar Ustad Muda Pedukuhan Jatikampir, Khaerul Amin.

Bahkan dalam waktu dekat, pemerintah Pedukuhan berencana memasukkan pelatihan Terbang Jawa ini sebagai program rutin dalam agenda Pedukuhan dan menjadikannya bagian dari kegiatan pelatihan seni budaya lokal.


Melahirkan Generasi Penerus Seni Tradisional

Yang menarik, antusiasme pemuda Jatikampir terhadap Terbang Jawa tidak hanya sebatas pelatihan. Mereka juga aktif tampil dalam berbagai acara seperti peringatan Maulid Nabi, tasyakuran, hingga pentas seni Pedukuhan. Penampilan mereka selalu mendapat tepuk tangan meriah dari warga karena berhasil membawakan seni tradisional dengan semangat dan pembawaan yang segar.

Salah satu sesepuh Pedukuhan, Bapak Topik, yang juga merupakan mantan pemain terbang senior, merasa terharu melihat anak-anak muda yang mau belajar dengan serius.

“Dulu saya kira tidak akan ada yang meneruskan. Tapi ternyata mereka semangat sekali. Saya sampai kagum dan bangga,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.


Menuju Festival Budaya Lokal

Melihat semangat dan perkembangan ini, Dinas Kebudayaan Kabupaten juga mulai melirik potensi kelompok seni Terbang Jawa dari Jatikampir untuk diikutsertakan dalam festival budaya lokal. Ini tentu menjadi motivasi tambahan bagi para pemuda untuk terus melatih diri dan menjaga semangat mereka dalam berkesenian.

“Kalau bisa tampil di festival, itu akan menjadi kebanggaan besar bagi kami dan Pedukuhan,” kata Mas Ali, salah satu anggota grup.


Penutup

Kisah pemuda Jatikampir ini menjadi contoh inspiratif bahwa pelestarian budaya tidak selalu harus dimulai dari pemerintah atau akademisi. Ketulusan dan semangat generasi muda dalam menjaga warisan leluhur bisa menjadi kunci utama keberlanjutan budaya bangsa. Terbang Jawa, yang hampir hilang dari peredaran, kini kembali menggema berkat tangan-tangan muda yang peduli dan cinta pada budaya sendiri.

Melalui inisiatif ini, Jatikampir tidak hanya dikenal sebagai Pedukuhan biasa, tetapi sebagai simbol semangat anak muda dalam menjaga jati diri bangsa melalui budaya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pemuda Jatikampir Semangat Belajar Terbang Jawa Demi Lestarikan Budaya"

Post a Comment